Masalah Haid, Istihadah dan Nifas

Masih banyak dikalangan wanita yang belum mengetahui betul masalah kewanitaan yang secara alami dan kodrati pasti dialami, seperti masalah haid, nifas dan istihadah. Al-Qur'an menjelaskan :"Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah : Haid adalah suatu kotoran. Oleh karena itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita diwaktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu ditempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan yang mensucikan diri." (Al-Baqarah 222)

Beberapa masalah yang berkaitan dengan kewanitaan adalah :

Haid

Haid adalah darah kotor yang keluar dari farj wanita yang sudah dewasa (aqil baligh) yang keluar secara rutin setiap bulan pada wanita yang sehat, bukan karena melahirkan atau penyakit dan luka. Haid berhubungan dengan hukum bersuci, membaca Al-Qur'an, puasa, i'tikaf, haji, bersetubuh, talak, iddah dan lain sebagainya. Darah haid memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Pertama, berwarna hitam. Rasulullah berkata kepada Fatimah binti Hubaisy, darah haid itu berwarna hitam dan diketahui oleh kaum wanita, jika darahmu semisal itu, tinggalkanlah shalat, jika berbeda berwudhulah dan shalatlah, karena itu pembuluh darah (HR. Abu Daud).

Kedua, keluarnya darah haid juga menandakan bahwa seorang wanita sudah dewasa dan memiliki kewajiban untuk menjalankan segala perintah ibadah. Darah haid biasanya keluar pertama kali pada wanita yang berusia sekitar 9-10 tahun. Lama haid pada umumnya sekitar 2-7 hari. Atau paling lama sekitar dua minggu. Lebih dari waktu tersebut berarti darah penyakit.

Ketiga, berwarna merah, sesuai warna asal darah.

Keempat, berwarna kuning, seperti nanah.

Kelima, berwarna keruh, yaitu berwarna putih dan hitam sepeti air yang kotor.

Keenam, darah berwarna kuning dan kotor dimasukkan kedalam golongan darah haid. Masa haid berlangsung antara tiga sampai sepuluh hari. Wanita yang haid dibebaskan dari kewajiban melaksanakan puasa dan shalat, Rasulullah bersabda : Jika haid telah tiba, maka tinggalkanlah shalat (HR. BUkhari Muslim).

Aisyah pernah meriwayatkan, "Kami mengalami haid dimasa Rasulullah, kami diperintahkan menggantikan puasa dan tidak diperintahkan mengganti shalat. " (Mutafakun Alaih).

Menurut suatu riwayat, perempuan haid atau junub tidak boleh membaca Al-Qur'an walaupun sedikit dan diharamkan bagi suaminya menyetubuhinya, tetapi boleh sekedar bercumbu.

Istihadah

Istihadah adalah darah yang mengalir dari farj wanita secara terus menerus diluar waktu haid atau saat nifas. Atau darah yang mengalir sebelum dan sesuadah waktu haid. Ada ketentuan terhadap wanita yang mengalami istihadah.

Pertama, tidak wajib mandi (bersuci) untuk melaksanakan shalat.

Kedua, mencuci kemaluannya sebelum berwudhu dengan mengusapkan kapas pada liang farj untuk menghilangkan najisnya atau menguranginya, supaya tidak menetes saat shalat.

Ketiga, boleh melakukan senggama dengan suami. Menurut riwayat Ibnu Abbas, Rasul pernah bersabda : "Wanita yang istihadah boleh digauli suaminya, karena shalat saja dibolehkan". (HR. Bukhari)

Keempat, wanita yang istihadah, boleh puasa, i'tikaf, membaca Al-Qur'an dan ibadah lainnya.

Nifas

Nifas adalah darah yang keluar dari farj wanita setelah melahirkan, meskipun yang dilahirkan adalah bayi keguguran yang sudah berbentuk.

Masa nifas adalah 40 hari setelah melahirkan. Hal ini seperti penjelasan dari Ummu Salamah, r.a "Kaum wanita pada zaman Nabi duduk (tidak melakukan kewajiban) selama 40 hari pada masa nifas " (HR. Nasa'ie).

Pada masa nifas dilarang melakukan hubungan intim sampai istrinya suci kembali (40 hari). Masa tidak shalat bagi wanita adalah 40 hari, namun bila terdapat tanda suci sebelumnya yaitu berhenti aliran darahnya maka hendaklah ia mandi hadast dan shalat. BIla telah suci dibolehkan berhubungan kembali dengan suaminya.